tirto.id - Jelang usia ke-50, God Bless masih tetap produktif. Pada 2020, mereka merilis single "Untuk Indonesiaku", dan disusul oleh "Mulai Hari Ini" setahun berselang. Kini, di penghujung tahun 2022 God Bless telah siap meluncurkan single berjudul “Semesta”.
Berbeda dengan tema lagu-lagu sebelumnya yang kerap mengangkat tema sosial, lingkungan, humanisme atau persahabatan, tema “Semesta” ini adalah ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui God Bless. Bahwa hidup adalah ruang waktu sangat singkat yang harus diisi oleh segala hal yang bermanfaat. Dalam frasa sederhana, “Semesta” berisikan intisari suka-duka perjuangan para musisi yang pernah dan sedang berada di pusaran karir God Bless.
Ini adalah karya bersama Ian Antono dan Fajar Satritama, serta Ali Akbar sebagai penulis liriknya. Selain peluncuran FMA perdananya, single “Semesta” menjadi langkah awal menuju selebrasi 50 Tahun God Bless pada 2023.
Sebagai catatatan, band rock yang saat ini diperkuat oleh Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (Keyboard), dan Fajar Satritama (drum) ini, terbentuk melalui konser perdananya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tanggal 5 Mei 1973 silam.
Dalam rangka menyambut tahun emas tersebut, kini God Bless tengah menyiapkan sejumlah agenda, dimulai tahun ini, peluncuran buku biografi, film dokumenter hingga konser akbar 50 Tahun God Bless yang akan berlangsung 2023. “Semesta” secara simbolis menggambarkan semua rencana tersebut yang akan akan berlangsung sepanjang tahun 2023.
“Semoga segalanya berjalan lancar. Kami dari God Bless siap lahir batin menjalankan seluruh rencana,” kata Achmad Albar.
Untuk penggarapan aransemen single “Semesta”, God Bless bekerja sama dengan Tohpati, musisi dan arranger yang dipercaya sebagai penata musik untuk album 50 tahun God Bless, yang sedang dalam proses penggarapan. Untuk itu, Tohpati dijadwal bertolak menuju ke Praha, Republik Ceko, Januari 2023, dalam rangka melakukan proses rekaman bersama Czech Philharmonic Orchestra.
Album 50 Tahun God Bless tersebut juga akan menjadi momen kembali bekerjasamanya God Bless dengan Hendra Lie, yang tidak lain merupakan manajer pertama God Bless pada era awal tahun 70-an, dan kali ini akan bertindak sebagai produser eksekutif.
Melalui "Semesta", untuk pertama kalinya, God Bless akan mulai merambah ke dunia web3 dengan meluncurkan FMA (Fractional Music Asset) perdananya, berkolaborasi dengan Netra, platform royalty-sharing FMA musik pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain di Asia.
Teknologi FMA memungkinkan musisi Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital ke para penggemarnya. Kelak pemilik FMA single “Semesta” akan turut mendapat royalti, karena Netra juga menawarkan sistem royalty sharing atau “listen-to-earn”, di mana pemilik FMA akan dibayar setiap kali ada yang mendengarkan lagu tersebut.
“FMA merupakan format musik kekinian yang sangat menantang,” kata Fajar Satritama dalam konferensi pers perilisan single “Semesta” yang diadakan di Melodia Pondok Indah, Jakarta, Jumat (16/12).
Sementara Denny MR, selaku perwakilan dari manajemen God Bless, menegaskan bahwa sebagai band yang telah melalui jatuh bangunnya industri musik panggung dan rekaman selama nyaris lima dekade, God Bless selalu merespons setiap perkembangan teknologi rekaman, mulai dari cakram piringan hitam, kaset, CD dan kini FMA.
Single “Semesta” akan mulai dirilis secara digital pada 16 Desember 2022, dan dapat dinikmati di seluruh Digital Streaming Platform, seperti Spotify, Apple Music, Joox, Deezer, dan lainnya. Sementara FMA “Semesta” dapat dimiliki para di tanggal yang sama mulai pukul 20.00 WIB melalui www.netra.live.
Editor: Nuran Wibisono